SAYA SRKARANG BUKAN KEMARIN

Seorang pria mendatangi guru yang terkenal dengan kebijakannya. Tak diduga, pria itu datang hanya untuk meludahi muka sang guru.

Seorang murid yang berdiri di sebelah sang guru segera bergerak maju untuk membuat perhitungan. Namun sang guru memberi isyarat kepadanya untuk membiarkannya pergi.

"Bukan saya yang diludahinya. Ia belum mengenal saya. Ia meludahi gagasannya sendiri tentang saya, yang ia dengar dari orang lain," kata sang guru.

Perkataan itu membuat si pria merasa bersalah. Keesokan harinya ia datang kembali kepada sang guru, katanya: "Saya hendak meminta maaf atas perbuatan saya kemarin."

"Perbuatan yang mana?" balas sang guru.

"Meludahi Anda," sahutnya.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan, karena saya yang hari ini bukanlah saya yang kemarin! Seperti Anda hari ini, yang juga berbeda dari Anda yang kemarin!"

Hidup baru yang Tuhan berikan menggerakkan kita untuk berubah setiap hari. Perubahan kita menjadi semakin serupa dengan Kristus dinyatakan melalui hidup keseharian. Kita belajar untuk tidak lagi berfokus pada dunia melainkan menuju hidup baru yang rohani, yang senantiasa diperbarui untuk semakin serupa dengan karakter Allah.

Seperti sungai yang selalu mengalirkan air baru setiap hari, demikian pula hidup kita. Kita pada hari ini bukan lagi kita pada hari kemarin. Dan perubahan ini kiranya tidak berhenti dalam kehidupan pribadi, melainkan terulur sebagai berkat bagi sesama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UPACARA PEMINANGAN DAN PERKAWINAN ADAT DI DESA EGON GAHAR, KEC.MAPITARA, KAB. SIKKA.

UNTUK MAMA TERCINTA

APA KABAR MAMA